2 Kecamatan Masuk KLB, Dinkes Imbau Warga Banyuwangi Waspadai DBD

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengimbau masyarakat mewaspadai penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).

Plt Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat mengatakan menginjak awal tahun 2024 ini kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti memang harus menjadi perhatian. 

Terhitung pada Januari hingga Februari total sudah ada 64 Kasus masyarakat yang terkena DBD. 


Baca Juga : PT BSI Usung Tema "Spirit Ramadan Merajut Persatuan" dalam Safari Ramadan.

"Rinciannya 29 kasus terjadi pada Januari dan 35 kasus terjadi pada Bulan Februari," kata Amir, Rabu (20/3/2024).

Dari deretan kasus yang ada, sebanyak 2 orang meninggal dunia akibat DBD. Keduanya meregang nyawa setelah mendapat perawatan medis. 

Dengan adanya korban meninggal dunia, Amir menyebut Banyuwangi saat ini masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Tapi, KLB hanya di kecamatan yang terjadi korban meninggal. 

"Kalau kabupaten belum," tegas Amir. 

Amir mengatakan dua korban meninggal itu berada di Kecamatan Muncar dan Gambiran. Keduanya sudah berumur dewasa. Sedangkan kasus DB tertinggi di Banyuwangi muncul di Kecamatan Srono.

"Kecamatan Srono ini memang endemi DB. Penyebabnya, kemungkinan kurangnya aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," jelasnya. 

Terkait mengganasnya DBD ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan PSN. Mulai menguras, mengubur dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi memicu genangan air. Sebab, genangan air ini yang rawan tumbuhnya jentik nyamuk demam berdarah. 

"Kami tidak menganjurkan pengasapan atau fogging. Sebab, hanya membunuh nyamuk dewasa," tegasnya. 

Aksi PSN harus dilakukan secara massal. Jika tidak, pertumbuhan jentik nyamuk akan tetap terjadi. Selain PSN, warga diharapkan menggunakan serbuk abate di bak mandi atau tempat lain yang berpotensi genangan. 

"Genangan yang tidak bersinggungan langsung dengan tanah rawan tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypti. Jadi, kami anjurkan menggunakan serbuk abate. Bisa minta di Puskesmas," tandasnya.