Alokasi Pupuk Urea di Banyuwangi Berkurang Jadi 52.096 Ton

$rows[judul]
Keterangan Gambar : Staf Bidang Produksi dan Perlindungan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Nuryo Sekartono, saat memberikan keterangan, Selasa (15/2). (Realitabanyuwangi.com).

Realitabanyuwangi.com- Alokasi pupuk bersubsidi jenis Urea di Kabupaten Banyuwangi mengalami pengurangan sebanyak 6.580,63 ton di tahun 2022.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, alokasi pupuk jenis Urea tahun 2022 sebanyak 52.096 ton, angka ini berkurang 6.580,63 ton dibanding tahun 2021 sebesar 58.676,63 ton.



Baca Juga : Sesosok Mayat Ditemukan Mengapung di Sungai Kaligesing Tegalsari

Selain Urea, alokasi NPK juga berkurang 2.238,95 ton, dari 31.375,95 ton di 2021 menjadi  29.137 ton di 2022. Sedangkan POC berkurang 4.256 liter dari 12.882 di tahun 2021 menjadi 8.626 liter di tahun 2022.


"Sementara ZA, SP-36 dan Pupuk Organik Granul (POG) ada penambahan. ZA bertambah 2.563 ton jadi 23.490 ton, SP-36 bertambah 11.261 ton menjadi 19.517 ton, POG bertambah 9.637 ton jadi 17.513 ton di tahun 2022," terang Plt Kadis Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M Khoiri melalui Staf Bidang Produksi dan Perlindungan Pangan Nuryo Sekartono, Selasa (15/2).


Nuryo menerangkan untuk pupuk Urea dan NPK memang tahun ini berkurang. Pihaknya belum bisa memastikan faktor penyebab penurunan alokasi sejumlah jenis pupuk subsidi tersebut.


"Itu sudah rekomendasi pupuk dari kementerian dari 2021 ke 2022 memang turun. Tapi biasanya berkaca di tahun 2021 dalam setahun bisa realokasi hingga 3 kali," kata Nuryo.


Setelah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut pihaknya langsung melakukan alokasi kepada semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi sesuai e-RDKK (elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) tani yang sudah diusulkan.


"Sudah kami sosialisasikan dan kami realisasikan ke tiap kecamatan di Kabupaten Banyuwangi sesuai kebutuhan kelompok," jelasnya.


Adanya pengurangan alokasi pupuk subsidi terutama Urea ini, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi memprediksi tidak akan cukup hingga akhir tahun. 


"Sebagai antisipasi upaya kami yang pasti di tahun ini ada kegiatan pupuk organik cair bantuan dari pemerintah, kita manfaatkan untuk mengganti kekurangan Urea. Serta pendekatan pemanfaatan pupuk organik granul untuk menekan jumlah pupuk kimianya," beber Nuryo.


Nuryo juga menyampaikan, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi masih sama seperti tahun sebelumnya. Seperti pupuk subsidi Urea Rp 2.250 per kilogram, SP-36 Rp 2.400 per kilogram, ZA Rp 1.700 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram, Organik Granul Rp 800 per kilogram, serta Organik Cair Rp 20.000 ribu per liter. (fid/qin)