Disbudpar Banyuwangi Tingkatkan Layanan De-Djawatan Pasca Keluhan Wisatawan

$rows[judul]

BANYUWANGI – Menyusul keluhan seorang wisatawan yang sempat viral terkait dugaan penipuan jasa delman di destinasi wisata De-Djawatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat untuk membenahi layanan di kawasan tersebut.

Dipimpin oleh Plt. Kepala Disbudpar Taufik Rohman, tim Disbudpar Banyuwangi turun langsung ke lapangan untuk memberikan arahan dan pembinaan kepada pihak pengelola wisata De-Djawatan, paguyuban kusir delman, serta para pedagang. Dalam kesempatan tersebut, Taufik meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengunjung dan menegaskan pentingnya perbaikan layanan wisata.

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi. Terima kasih atas masukan dari pengunjung, ini menjadi bahan evaluasi kami bersama pengelola wisata De-Djawatan," ujar Taufik.


Baca Juga : Kopi Kalibaru Menyala: Festival Kopi Rakyat Banyuwangi Sajikan Cita Rasa Asli Nusantara

Sebagai langkah konkret, Disbudpar Banyuwangi akan menggelar pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pengelola, kusir delman, dan pedagang UMKM di De-Djawatan. Pelatihan ini mencakup manajemen wisata dan pelayanan kepariwisataan, yang dijadwalkan berlangsung pekan depan. Taufik menegaskan bahwa pelatihan khusus untuk paguyuban kusir delman sangat diperlukan guna memastikan pelayanan yang lebih baik bagi wisatawan.

Untuk menjamin kenyamanan pengunjung, Disbudpar juga telah menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) baru terkait layanan delman di De-Djawatan. Tarif delman kini ditetapkan secara transparan sebesar Rp50.000 untuk durasi 30 menit, dengan kapasitas 1-4 penumpang. Setiap delman akan memiliki nomor identifikasi, dan seluruh kusir diwajibkan mengenakan seragam resmi.

Sebagai upaya meningkatkan transparansi, pengelola wisata De-Djawatan bekerja sama dengan Bank Jatim Cabang Banyuwangi untuk menyediakan pembayaran non tunai melalui QRIS. "Pembayaran non tunai akan membantu mencegah potensi kecurangan, dan kami akan mengambil tindakan tegas terhadap kusir yang melanggar aturan," kata Bekti Andiricahyo, pengelola wisata De-Djawatan.

Hasil dari pembenahan ini sudah mulai dirasakan oleh para wisatawan. Selama sepekan terakhir, pengunjung mengungkapkan kepuasan mereka atas layanan yang semakin membaik.

Jhomie Jim, wisatawan asal China, dan Kira Lie, wisatawan asal Denpasar, menyatakan bahwa mereka sangat menikmati kunjungan mereka ke De-Djawatan. "Suasana sejuk dan spot foto yang menarik membuat pengalaman ini sangat menyenangkan," ungkap Jhomie.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada para pengunjung yang tetap menjadikan De-Djawatan sebagai salah satu destinasi favorit. "Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan di De-Djawatan. Pelatihan dan pembinaan bagi pelaku UMKM dan kusir delman menjadi bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang ramah dan profesional," tutur Bupati Ipuk.

Dengan pembenahan yang dilakukan, De-Djawatan semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Banyuwangi, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri serta layanan yang optimal.