BANYUWANGI - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi berencana melakukan pembinanaan kepada para tenaga pendidik di PKBM At-Taubah.
Tindakan itu dilakukan menyusul ditangkapnya ketua yayasan At-taubah berinisial Sn yang diduga terjerat kasus terorisme.
Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno mengatakan pihaknya bakal menggandeng Bakesbangpol untuk melakukan pembinanaan.
"Hal ini menjadi langkah antisipasi," kata Suratno.
Tidak hanya bagi tenaga pendidik namun, lanjut Suratno, juga bagi peserta belajar yang ada di PKBM At-Taubah.
Beberapa hari lalu, Kabid Pendidikan Maayarakat telah terjun ke lokasi untuk melakukan upaya awal pembinanan.
"Kita cek juga apakah disana ada kegiatan yang disinyalir seperti yang disangkakan oleh Densus," ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi Muhamad Lutfi menjelaskan, pihaknya telah mendatangi langsung PKBM At-Taubah.
Dia memberikan wawasan kebangsaan itu untuk mencegah agar tak terjadi paparan radikal kepada para tenaga pengajar di PKBM tersebut.
"Tadi kami tanyakan satu per satu, tidak ada hal-hal yang mengarah untuk berbuat yang bertentangan dengan NKRI dan Pancasila (dalam kegiatan belajar di PKBM)," kata Lutfi.
Lutfi menjelaskan, PKBM At-Taubah memilik 25 tenaga pengajar. Jumlah warga belajar sebanyak 927 orang. Meraka adalah siswa program paket A, B, dan C.
PKBM itu berdiri pada 2019. Setahun kemudian, PKBM mendapatkan akreditasi A. Selama berdiri, PKBM telah meluluskan banyak warga belajar.
"(Informasi yang kami terima) proses kegiatan belajar-mengajar di sana berjalan dengan aturan yang berlaku," imbuh Lutfi.
Lutfi menjelaskan, terduga teroris SN pernah masuk dalam pemantauan di Bakesbangpol sekitar tahun 2015. Pantauan itu lantaran ada indikasi bahwa SN masuk dalam ranah yang membahayakan NKRI.
"Sepengetahuan kami sudah selesai, tapi mungkin ada catatan khusus yang kami juga enggak tahu," tambah dia.