DPRD Banyuwangi: BEC 2024 Dorong Masyarakat untuk Mengenal dan Mencintai Desa

$rows[judul]

BanyuwangiBanyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 kembali menyuguhkan parade fesyen kontemporer yang memukau ribuan pasang mata. Acara yang telah menjadi ikon budaya Banyuwangi ini tidak hanya menampilkan kreativitas para peserta dalam merancang kostum, tetapi juga mengangkat berbagai potensi desa yang ada di Banyuwangi.


Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan BEC 2024. "Saya sangat bangga dengan gelaran BEC tahun ini. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media untuk mengenalkan kekayaan budaya dan potensi desa di Banyuwangi kepada masyarakat luas," ujar Made Cahyana.


Baca Juga : DPRD Banyuwangi Minta PUDAM Maksimalkan Aset untuk Pengembangan Usaha

Made Cahyana mengungkapkan bahwa BEC merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan budaya lokal dan meningkatkan pariwisata.

“Ini adalah bukti bahwa Banyuwangi mampu mengemas kekayaan budaya lokal dalam sebuah event yang menarik dan spektakuler. Semoga BEC terus berkembang dan menjadi event tahunan yang selalu dinantikan,” tambahnya.

Tahun ini, BEC mengusung tema "Ndaru Desa: Revival of Village," yang mengangkat potensi desa di Banyuwangi. Tema ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai desanya.

Potensi yang tersebar di 189 desa dan 28 kelurahan di Banyuwangi tersaji apik dalam enam defile, masing-masing menampilkan aspek berbeda dari kekayaan desa.

Defile pertama menampilkan warisan budaya yang masih lestari di berbagai desa di Banyuwangi. Misalnya, kostum dengan nuansa Seblang Olehsari, dihiasi dengan omprog hijau dan seperangkat gamelan, menggambarkan budaya agraris yang telah berusia ratusan tahun.

Defile kedua menampilkan keindahan alam Banyuwangi dengan dominasi warna hijau pada kostum, melambangkan keasrian dan kelestarian alam yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.

Selain menampilkan kekayaan budaya dan alam, BEC 2024 juga menonjolkan aspek inovasi dan teknologi. Defile berikutnya menyajikan kostum-kostum futuristik yang menggambarkan beragam inovasi dan inklusivitas pemerintahan desa dalam penerapan teknologi digital.

"Smart Kampung yang dimulai dari desa adalah upaya bagaimana kita semua harus bergegas menyongsong berbagai kemajuan zaman, mewujudkan kesejahteraan dengan berbagai inovasi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Made Cahyana berharap agar BEC terus menjadi ajang yang menginspirasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat Banyuwangi. "Semoga ke depan, BEC dapat terus berinovasi dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas mereka. Kita harus bangga dengan kekayaan budaya kita dan terus mengembangkannya," katanya.

Dengan segala kekayaan budaya dan inovasi yang ditampilkan, Banyuwangi Ethno Carnival 2024 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga media edukasi dan promosi potensi lokal yang sangat berharga bagi masyarakat Banyuwangi. (*)