Grup Binaan Dewan Kesenian Blambangan Tampil Memukau dalam Pagelaran YGF 2024

$rows[judul]

BANYUWANGI - Tampilan Grup Rebanana asal Banyuwangi menggemparkan event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) 2024. Dalam event seni budaya yang bertaraf internasional ini digelar selama tiga hari, 8-10 Agustus di Plaza Ngasem, Yogyakarta, tim rebanana Banyuwangi dua repertoar Gending Blendrong yang khas Bumi Blambangan yaitu Gending Blendrong dan Gending Genthulitan. 

Sontak penampilan grup rebanana yang dinaungi Dewan Kesenian Blambangan itu terasa unik dan menjadi sorotan penonton baik lokal maupun mancanegara. 

Salah satu personel Rebanana Banyuwangi, Achzana Ilhamy menceritakan bagaimana spektakulernya penampilan mereka dalam YGF 2024.  


Baca Juga : Menyingkap Filosofi di Balik Keindahan Batik Banyuwangi

"Kami sangat bangga bisa tampil di YGF dan memperkenalkan gamelan Banyuwangi kepada penonton yang lebih luas. Didalam grup Rebanana ini terdiri dari pelaku seni dan akademisi seni. Respon penonton sangat positif, dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari acara ini." ujar Achzana Ilhamy, Senin, (12/8).

Personil grup Rebanana yang mengharumkan nama Banyuwangi di Yogyakarta terdiri dari Juwono dengan alat music Gong, Muh. Ikhwan memegang Biola dan Vokal, Pungky Hartono memegang Genthulitan dan Rebana, Adlin Mustika memegang Genthulitan dan Rebana, Achzana Ilhamy Genthulitan dan Rebana, Rian Dwi Pamungkas memegang Kendang, Anton Darmawan memegang Kethuk, Nuryanto memegang Keluncing atau Triangle.

Mengusung tema "Piweling" yang berarti pengingat, YGF 2024 mengajak seluruh peserta untuk kembali ke akar budaya gamelan dan merenungkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Melalui musik gamelan, diharapkan dapat tumbuh rasa syukur, kebersamaan, dan semangat untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia.

Selain dari Indonesia, YGF 2024 juga diikuti oleh kelompok gamelan dari berbagai negara seperti Kanada, Perancis, dan beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Kediri dan Yogyakarta. Kolaborasi antara musisi gamelan dari berbagai latar belakang budaya ini menciptakan suasana yang kaya dan beragam, sekaligus memperkaya khazanah musik gamelan dunia.

Ari Wulu, Program Director YGF 2024, mengungkapkan bahwa YGF bukan hanya sekadar perayaan musik, tetapi juga merupakan upaya untuk menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

"Melalui YGF, kita ingin menjaga kelestarian gamelan sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus membuka ruang bagi inovasi dan kreativitas dalam bermusik gamelan," ujarnya.