Kebut Program AKSARA, Dispendik Banyuwangi Sasar 660 Ribu Warga Belum Tamat SMA

$rows[judul]

Realitabanyuwangi.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi terus kebut program Akselerasi Sekolah Masyarakat (AKSARA). 


Sebuah program untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah tersebut terus digalakkan, guna mendorong  percepatan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat yang belum menuntaskan masa studinya hingga tamat SMA.


Baca Juga : Program SAS Dispendik Banyuwangi


Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno mengatakan, program tersebut hadir sebagai tambahan power untuk program kejar paket yang sebelumnya telah ada namun pergerakannya cukup lambat.


"AKSARA ini, kami lebih fokus kepada penduduk Banyuwangi yang di usia 20 tahun ke atas, yang sebentar lagi akan menjadi sasaran penghitungan oleh BPS. Itu bagaimana caranya minimal mereka punya ijazah setaraf SMA," cetusnya.


Suratno menyebut, berdasarkan data Dispendik Banyuwangi ada 660 ribu penduduk se-Banyuwangi usia 20 tahun ke atas, masih belum punya ijazah SMA/SMK sederajat.


"Itu yang menjadi sasaran kita, kita juga punya by name by addres nya. Jadi ratusan ribu warga yang akan kita percepat untuk program AKSARA," tegasnya.


Suratno menambahkan, peningkatan rata-rata lama sekolah ternyata juga berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang dilakukan oleh badan pusat statistik (BPS).


"AKSARA itu akan berpengaruh pada pencapaian rata-rata lama sekolah. Sehingga diharapkan, tujuan akhirnya kita ingin indeks pembangunan manusia di Banyuwangi, makin hari makin terdongkrak," ungkapnya.


Masih kata Suratno, program AKSARA merupakan gerakan bersama. Sasaran awal dimulai dari guru atau tenaga kependidikan.


"Kami perintahkan mereka untuk mengambil antara 3-4 orang di sekelilingnya yang belum punya ijazah setara SMA. Untuk dirayu kembali agar mau bersekolah dan bisa didaftarkan di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk bisa ikut kejar mungkin Paket A, Paket B atau mungkin Paket C," pungkasnya.