Banyuwangi – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyuwangi telah mengambil langkah progresif dengan menggabungkan upaya konservasi lingkungan dengan pengembangan sektor pariwisata di kawasan sumber mata air. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan alam sambil meningkatkan potensi wisata Banyuwangi.
Guntur Priambodo, Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi,
menyatakan komitmennya dalam menjaga kelestarian sumber mata air yang melimpah
di Bumi Blambangan. “Kami berupaya menjaga kelestarian sumber mata air
sekaligus mengembangkan potensi wisata di sekitarnya,” ujarnya.
Salah satu contoh nyata dari upaya ini adalah Kawasan Wisata
Jopuro di Dusun Jopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. DPU Banyuwangi
telah melakukan berbagai langkah konservasi untuk menjaga keaslian alam di
sekitar mata air tersebut, sambil mengembangkan fasilitas wisata yang menarik
bagi pengunjung.
Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahrobi,
menegaskan bahwa upaya konservasi dan pengembangan wisata tersebut dilakukan
secara seimbang. “Kami berusaha menjaga kelestarian alam sambil memberikan
pengalaman wisata yang menarik bagi pengunjung,” katanya.
Selain Kawasan Wisata Jopuro, DPU Banyuwangi juga turut
terlibat dalam pengembangan Kawasan Wisata Sumber Blimbing di Desa Tamansari,
Kecamatan Licin. Di kawasan ini, DPU Banyuwangi tidak hanya menjaga kebersihan
dan keaslian alam, tetapi juga mengembangkan fasilitas wisata yang nyaman dan
berkelanjutan.
“Kami berharap dengan inisiatif ini, kami dapat memberikan
kontribusi positif bagi kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan potensi
pariwisata Banyuwangi,” tambah Riza.
Dengan menggabungkan konservasi dan pengembangan wisata, DPU
Banyuwangi memberikan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat
memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan sambil memberikan manfaat
ekonomi bagi masyarakat setempat.