Menariknya Bentor Sehatku Banyuwangi, Layanan Kesehatan Dibayar dengan Sampah

$rows[judul]

Banyuwangi - Pelayanan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi terus berkembang dengan berbagai inovasi. Salah satu yang terbaru adalah inovasi "Bentor Sehatku" yang diinisiasi oleh Posyandu Kenari di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.

 

Program ini didukung oleh Puskesmas Tapanrejo dan memanfaatkan becak motor (bentor) sebagai alat transportasi untuk membawa warga lanjut usia (lansia) ke posyandu.


Baca Juga : Artis Tasya Kamila Apresiasi Posyandu Remaja Ala Banyuwangi



"Inovasi ini muncul karena banyak lansia yang kesulitan berjalan ke posyandu. Oleh karena itu, kami menyediakan bentor untuk mengangkut mereka," ujar Nur Laila Hayati, Kepala Puskesmas Tapanrejo, dalam acara Festival Posyandu Kreatif di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.



Lansia yang memanfaatkan layanan bentor ini tidak dikenakan biaya transportasi. Sebagai gantinya, mereka diwajibkan membawa sampah plastik, seperti botol bekas minuman, yang nantinya akan dikelola oleh posyandu.


Saat ini, terdapat empat bentor yang disewa khusus untuk layanan ini, yang secara rutin mengantar dan menjemput lansia ke posyandu.



Dampak dari inovasi ini sangat positif, dengan peningkatan jumlah kunjungan lansia ke posyandu.


"Dengan adanya bentor, cakupan pelayanan kami semakin luas dan kunjungan lansia semakin meningkat," jelas Laila.



Inovasi ini merupakan bagian dari tindak lanjut Integrasi Layanan Primer (ILP) Kesehatan yang saat ini telah dilaksanakan di seluruh desa di Banyuwangi.


Setiap desa memiliki satu posyandu percontohan yang menjadi pusat layanan ILP, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi bagi semua kelompok usia, dari balita hingga lansia.



Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, menambahkan bahwa layanan kesehatan terintegrasi ini diharapkan dapat meningkatkan deteksi dini kesehatan seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya balita tetapi juga ibu hamil hingga lansia.



"Harapannya, seluruh posyandu ke depan bisa menghadirkan layanan kesehatan yang terintegrasi bagi semua siklus kehidupan," ujarnya. (*)