Mengintip Industri Jamur di Gambiran Banyuwangi, Sukses Ekspansi ke Luar Daerah

$rows[judul]

Banyuwangi - Industri jamur tiram di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terus bergeliat. Seperti yang ada di Kecamatan Gambiran.


Disitu ada sebuah kelompok petani jamur bernama Mekarjaya. Dalam sebulan mereka mampu memproduksi 20 ton jamur tiram.


Baca Juga : Banyuwangi Tingkatkan Produksi Padi dengan Pendekatan PHT


Kelompok Petani Jamur Mekarjaya saat ini mewadahi 23 anggota petani jamur. Anggota kelompok mayoritas berasal dari beberapa desa di Kecamatan Gambiran yaitu Desa Purwodadi, Wringinagung, dan Desa Gambiran serta petani jamur dari Kecamatan Tegalsari.


Geliat usaha jamur tiram ini pada awalnya dirintis oleh Didik Irawan dan Muh. Rohim. Dalam perkembangannya, pada tahun 2016 dibentuklah Kelompok Petani Jamur Mekarjaya diketuai Didik Irawan dan Muh. Rohim yang fokus pada bagian pemasaran.


Usaha mereka terus melejit seiring berjalannya waktu, bahkan saat ini mampu menembus pasar luar daerah. Rata-rata mereka menjadi pemasok jamur tiram di wilayah Situbondo, Bondowoso, Jember, hingga Bali.


Keberhasilan Kelompok Petani Jamur Mekarjaya ini juga dilirik pemerintah daerah. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bahkan melihat langsung geliat industri jamur tersebut saat Giat Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Rabu (28/2/2024) kemarin.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi yang belum lama ini dilantik, Arief Setiawan, turut hadir mendampingi beserta SKPD dan instansi pemerintah terkait.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Pongky Hari Asmara mengatakan, masyarakat Banyuwangi semakin banyak yang menekuni pertanian. 


Tidak hanya kalangan tua, kalangan milenial banyak yang menyalurkan kreativitas menjadi pelaku budidaya jamur tiram.


"Jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, budidaya jamur tiram mudah dan menguntungkan," kata Pongky saat mendampingi Kadispertan Banyuwangi, Arief Setiawan.


Hasil produksi jamur tiram dari kelompok Mekarjaya sendiri, tambahnya, juga diminati pasar luar daerah yang rata-rata 12 hingga 14 ton per bulan, dari target kelompok sebesar 20 ton/bulan. 


"Untuk serapan yang lebih stabil adalah pasar Situbondo dan Bondowoso, dimana kelompok rutin mengirim produksinya di kisaran 2-3 kwintal setiap hari," jelasnya. 


Diperta Banyuwangi, lanjut Pongky, terus memberikan pendampingan tata cara produksi jamur tiram, pembekalan bagi untuk masyarakat yang berkeinginan di budidaya semakin meningkat dan juga diberikan.


Dinas Pertanian dan Pangan telah berkomunikasi dengan SKPD terkait untuk mengatasi tantangan tersebut, mengenai opsi pasar dan penanganan pasca panen khususnya storage.


Kelompok berharap mampu mencapai target produksi sebesar 20 ton. Untuk mencapai target produksi para petani Jamur tiram Banyuwangi, memiliki sejumlah tantangan, diantaranya cuaca.