Realitabanyuwangi.com- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), Rabu (16/3/2022).
Fokus musyawarah adalah membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menitikberatkan agar seluruh jajarannya untuk berani berinovasi. Ada banyak contoh, kata Ipuk, bila tidak mau berinovasi, pasti akan ditelan zaman.
"Kemarin saya lihat di media sosial, ada ibu-ibu yang keliling menawarkan jasa Palugada (Apa yang Lu Minta, Gua Ada, red). Naik motor, tidak hanya jual dagangan, juga bawa mesin cuci dan setrika buka jasa laundry dan setrika keliling," beber Ipuk.
"Ini menunjukkan di segala situasi kita harus kreatif, tetap berinovasi, untuk bertahan hidup. Dalam konteks laundry keliling tadi, apa pelajarannya? Perbanyak jemput bola ke masyarakat," imbuhnya.
Ipuk menambahkan, birokrasi harus sama responsifnya dengan dunia usaha dalam merespons perubahan perilaku masyarakat. Dia mencontohkan bagaimana kantor-kantor bank tutup dan semakin berkurangnya transaksi perbankan melalui ATM. Sebab, masyarakat terus beralih ke layanan digital. Bila ada bank yang tak mengembangkan layanan digital, pasti bakal ditinggalkan konsumen.
“Lebih dari 2.500 kantor cabang bank ditutup beberapa tahun terakhir. Bukan karena bangkrut, tapi karena semakin sepi, orang beralih ke transaksi digital banking.
Demikian pula penggunaan ATM yg semakin susut. Makin jarang orang antre di ATM. Semua transaksi via handphone,” ujar Ipuk.
"Dari fenomena-fenomena tadi, kita semua bisa melihat betapa zaman sudah sangat berubah. Kita harus bersiap dan cepat beradaptasi," imbuh alumnus Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Belajar dari fenomena perubahan-perubahan tersebut, Ipuk mengatakan skala prioritas Banyuwangi ke depan juga harus mengikuti perubahan zaman.
"Ada enam skala prioritas pembangunan yang akan kita kerjakan ke depan. Digitalisasi adalah salah satunya,” kata Ipuk.
Keenam prioritas pembangunan tersebut adalah, percepatan tranformasi digital di sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM; penguatan ketahanan kesehatan masyarakat; serta pembangunan infrastruktur terintegrasi untuk membuka kesempatan kerja baru.
"Prioritas lainnya adalah peningkatan SDM unggul, otomatisasi layanan publik, serta penguatan harmoni sosial kemasyarakatan," jelasnya.
"Kami juga akan mengakomodasi aspirasi hasil musrenbang perempuan, anak, dan disabilitas agar daerah ini lebih ramah dan nyaman pada mereka," imbuh Ipuk.
Musrenbang ini dihadiri pula Kepala Bakorwil V Jember, Imam Hidayat; dan Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Jawa Timur, Andhika Herlambang.
Imam hidayat menilai Banyuwangi sebagai daerah yang inspiratif. “Apa yang dilakukan Banyuwangi sudah on the track. Berbagai program yang dilakukan selalu menginspirasi banyak daerah,” kata Imam.
Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliono, M. Ali Mahrus, dan Michael Edy Hariyanto. Juga sejumlah ormas, NGO, PKK, akademisi, dan instansi vertikal, dan seluruh OPD, dan perangkat desa. (*)