Silaturahmi GMNI dan Wakil Bupati: Pemkab Banyuwangi Dinilai Hadirkan Ruang Partisipatif

$rows[judul]
Keterangan Gambar : GmnI Banyuwangi dan Wakil Bupati Banyuwangi

BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyuwangi melakukan silaturahmi dengan Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si, pada Senin (7/7/2025). Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja wakil bupati itu membahas peluang sinergi antara GMNI dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, khususnya dalam penguatan peran pemuda melalui peningkatan soft skill dan literasi digital.


Wakil Bupati Mujiono menyambut baik inisiatif GMNI untuk menjalin kolaborasi strategis dengan pemerintah daerah. Menurutnya, peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam mendukung program-program pembangunan, terutama di bidang pemberdayaan pemuda dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.


Baca Juga : ANEH!! Hendak Lunasi Hutang, Bank Mandiri Rogojampi Justru Tutup Pintu Penyelesaian


“Pemerintah daerah tentu terbuka terhadap kerja sama seperti ini. Peningkatan soft skill mahasiswa, termasuk pelatihan kewirausahaan dan literasi digital, sangat penting agar mereka siap menghadapi dunia kerja dan menjadi motor penggerak di masyarakat,” ujar Mujiono.


Sementara itu, Ketua DPC GMNI Banyuwangi, Rino Bakhtiar, menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan bagian dari ikhtiar GMNI untuk membangun sinergi positif dengan pemerintah daerah. GMNI, kata Rino, berkomitmen untuk mendorong kader agar terlibat langsung dalam ruang-ruang praksis, bukan sekadar terjebak pada teori dan berhenti dalam ruang diskusi.


Menurut Rino, pelatihan kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa harus berdampak nyata dan melahirkan usaha yang sesungguhnya, bukan sekadar simulasi atau pelatihan berbasis teori. “Kami ingin kader GMNI tidak hanya belajar konsep, tapi benar-benar menjalankan usaha yang hidup dan berkelanjutan,” tegasnya.


Pertemuan ditutup dengan harapan agar komunikasi antara GMNI dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus terjalin secara terbuka dan konstruktif. Kedua pihak sepakat bahwa kolaborasi semacam ini perlu dikembangkan demi menciptakan ruang partisipasi yang lebih luas bagi generasi muda dalam pembangunan daerah.