Dinas PU Pengairan Banyuwangi Terus Genjot Sekardadu, Kini Rambah Sektor Wisata

$rows[judul]

Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi terus menggeber program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu).

Program yang digagas Dinas PU Pengairan Banyuwangi ini, sebelumnya telah sukses mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim.


Baca Juga : Hasilan Panen Banyuwangi Surplus, Dinas PU Pengairan Banyuwangi: Ketersediaan Air Tercukupi

Lewat inovasi Sekardadu, program tersebut masuk nominator TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur tahun 2023 lalu.

Program Sekardadu ini terus di upgrade. Jika sebelumnya menyasar kawasan bendungan atau dam, kali ini merambah ke sektor pariwisata.

Kadis PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, program Sekardadu yang diinisiasi Dinas PU Pengairan telah berjalan tiga tahun. Tujuan dari program ini masih sama, menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air mulai hulu hingga hilir.

Program ini menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan kampus untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai yang ada di sekitar lingkungannya. Namun untuk Sekardadu tahun ini sedikit ada perbedaan.

“Kalau dua tahun lalu ke dam, sekarang ke tempat wisata. Bagaimana program Sekardadu ini harus berpikir holistik integratif. Jadi satu kegiatan tapi manfaatnya banyak,” kata Guntur.

Diketahui, belum lama ini Dinas PU Pengairan menggelar acara Sekardadu di wisata Jopuro, Glagah. Melibatkan anak-anak pelajar, dilanjut penanaman sejumlah bibit pohon di sekitar destinasi dan pelepasan ribuan benih ikan di aliran sumber mata air.

Guntur menyebut, program sekardadu telah memberikan dampak positif untuk sektor lingkungan, terutama kebersihan di kawasan sungai. Meski masih ada beberapa orang yang masih terlihat membuang sampah sembarangan.

“Ada pergeseran paradigma tapi belum masif. Karena masih ada masyarakat kita yang abai terhadap keberlangsungan lingkungan termasuk di sungai,” katanya.

Menurutnya, program Sekardadu merupakan innovation sustainable atau inovasi peradaban. Untuk merubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai diperlukan waktu jangka panjang.

“Ini (Sekardadu) jangka panjang, tidak bisa dilihat satu dua tahun. Jadi merubah mindset paradigma tidak bisa dalam waktu singkat,” ucapnya.

Sehingga kedepan, Dinas PU Pengairan Banyuwangi berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan akan mengikutkan siswa PAUD dalam program Sekardadu ini.

“Karena mindset secara dini ini sangat penting. Itu akan tertanam seterusnya. Akan terbawa secara naluriah sampai dewasa. Nanti merekalah yang akan mengedukasi lingkungan di sekitarnya,” tandas Guntur.