Hasilan Panen Banyuwangi Surplus, Dinas PU Pengairan Banyuwangi: Ketersediaan Air Tercukupi

$rows[judul]
Keterangan Gambar : Kadis PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo.

Banyuwangi - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi memiliki peran yang cukup besar untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di Banyuwangi.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, pihaknya masih terus berkomitmen mendorong hasil panen petani agar melimpah dengan tercukupinya jaringan irigasi.


Baca Juga : Dinas PU Pengairan Banyuwangi Punya Strategi Canggih Cukupi Kebutuhan Irigasi

“Berkat jaringan irigasi yang menyuplai air ke persawahan, hasil panen padi petani yang terjadi satu tahun terakhir ini justru cenderung mengalami surplus atau hasil panen melebihi jumlah biasanya,” ujarnya.

Data Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menunjukkan bahwa hasil panen padi yang dilakukan petani Banyuwangi di April 2024 mencapai 111.160 ton gabah kering panen (GKP). Hasil panen tersebut terjadi peningkatan dibanding tahun lalu dengan periode yang sama.

Untuk April 2023 lalu, hasil panen padi Banyuwangi mencapai 81.390 ton gabah kering. Jika dikonversi ke beras, hasil produksi pada April 2024 mencapai 72.254 ton. Sementara April 2023 mencapai 44.190 ton. Jadi ada peningkatan sebesar 28.064 ton beras di tahun ini.

Hasil produksi pertanian Banyuwangi selalu surplus setiap tahunnya. Peningkatan produksi yang terjadi pada April 2024, disokong oleh ketersediaan air yang tercukupi.

“Itu menunjukkan tren dari peningkatan jumlah produktivitas padi, salah satunya didukung oleh tambahan adanya jaringan irigasi yang kita berikan,” kata Guntur.

Guntur menjelaskan, adapun petak-petak sawah yang terairi terus meningkat. Cakupan luasan selama tiga kali panen dalam setahun juga terairi dengan baik, sehingga produksinya bertambah.

“Pembangunan yang kita lakukan terhadap jaringan irigasi, untuk pemenuhan dan mempercepat air yang dari embung, dari sungai, dari sumber ke petak sawah benar-benar ada korelasi dan ada hasilnya,” jelasnya.

Dia menambahkan, bertambahnya jaringan irigasi, dan terbangunnya jaringan irigasi baik sekunder tersier dan perbaikan-perbaikan rehabilitasi, kedepan akan menambah jumlah area sawah yang bisa terairi.

“Tahun 2024 ini juga masih ada tambahan irigasi-irigasi baru. Kita juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat padat karya,” pungkasnya.