Jaran Goyang: Kutukan Cinta yang Terlarang

$rows[judul]

BANYUWANGI - Banyuwangi, sebuah kota yang kaya akan warisan budaya, kembali menunjukkan pesonanya melalui produksi film bertema lokal. Film pendek berjudul "Dendam Jaran Goyang," produksi Cotol Production (CP) Rogojampi, mengangkat kembali salah satu cerita legenda yang mewarnai kebudayaan Masyarakat Osing, yaitu pelet Jaran Goyang.

Mantra Jaran Goyang dikenal sebagai salah satu ilmu pengasihan yang paling ampuh di Banyuwangi. Menurut legenda, orang yang terkena pelet ini akan jatuh cinta pada perapal mantra dengan sangat kuat, bahkan bisa mengalami gangguan jiwa. Kisah ini telah diabadikan dalam tarian tradisional yang diciptakan oleh almarhum Sumitro Hadi, dan kini diadaptasi ke dalam bentuk film.

Imadduddin, Komisaris Cotol Production, menyatakan bahwa produksi film ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan budaya Osing. "Kami ingin memastikan bahwa kultur-budaya Masyarakat Osing tetap abadi. Selain itu, produksi ini juga bertujuan memberikan hiburan dan pengetahuan bagi masyarakat luas," ujarnya dalam konferensi pers.

Film berdurasi 30 menit ini disutradarai oleh Budi Osing, seorang penulis senior yang dikenal dengan karya-karyanya tentang sejarah dan fenomena magis di Banyuwangi. Sebelumnya, Cotol Production juga telah memproduksi film "Legenda Dukun Lintrik," yang mengisahkan fenomena ilmu magis lainnya di Banyuwangi.

Budi Osing menjelaskan bahwa ilmu pelet Jaran Goyang adalah jenis ilmu pengasihan yang sangat sulit dinetralkan. "Kami ingin menjelaskan secara detail tentang pengaruh dan dampaknya melalui video ini. Ini juga sebagai upaya untuk mendokumentasikan bahwa ilmu tersebut merupakan bagian dari kultur-budaya Masyarakat Osing yang pernah ada," jelasnya.

Produksi film ini melibatkan sepenuhnya putra-putri asli Banyuwangi, mulai dari talent hingga penggarap audio-visual. Budi menambahkan, dalam waktu dekat, mereka akan melanjutkan produksi video serupa, yakni "Legenda Dukun Lintrik 2."

Melalui film "Dendam Jaran Goyang," Cotol Production tidak hanya menampilkan cerita yang menarik, tetapi juga memperkuat identitas budaya Banyuwangi dan mengajak penonton untuk lebih mengenal serta menghargai warisan budaya yang ada.