Banyuwangi – PT Bumi Suksesindo (PT BSI) kembali menunjukkan dedikasinya terhadap dunia pendidikan dengan menyerahkan bantuan biaya pendidikan melalui program Beasiswa BSI 2024.
Perusahaan tambang emas yang beroperasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi ini, telah memberikan beasiswa kepada 80 warga setempat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang D-3, D-4, dan S-1 di perguruan tinggi negeri di Indonesia.
General Manager of Operations PT BSI Roelly Fransza menyampaikan, pada tahun ini jumlah penerima beasiswa dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) ini sebanyak 80 warga Banyuwangi yang melanjutkan pendidikan ke jenjang D-3, D-4, dan S-1 di perguruan tinggi negeri Indonesia.
“Program Beasiswa BSI bukan barang baru,” ujarnya.
Roelly menambahkan, PT BSI sudah merintis program bantuan biaya pendidikan ini sejak 2014, jauh sebelum perusahaan berproduksi. PT BSI berproduksi perdana pada 2017. Sejak 2014 hingga 2023, Perusahaan telah menyalurkan beasiswa kepada 710 penerima, sehingga sampai saat ini, jumlah penerima Beasiswa BSI telah mencapai 790 orang.
Dalam tata aturan pertambangan dikenal istilah Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yaitu suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mendorong keberdayaan, kemajuan, hingga kemandirian masyarakat.
Roelly menjelaskan, ada delapan pilar yang menjadi fokus realisasi program PPM, yaitu pendidikan, infrastruktur penunjang PPM, lingkungan, kesehatan, peningkatan pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan komunitas.
“Sebagai perusahaan yang bervisi menjadi pemimpin global di industri ini, kami berkomitmen untuk merealisasikan program-program PPM tersebut Program beasiswa merupakan wujud komitmen kami,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, salah seorang penerima beasiswa asal Desa Kandangan., Kecamatan Pesanggaran, Yesika Dwi Pangestuti, mengaku sangat bahagia karena menerima beasiswa dari BSI ini. Dengan begitu, keinginannya dan orang tuanya untuk bisa kuliah akhirnya bisa terwujud.
Alumnus SMAN 1 Pesanggaran tersebut juga menyebutkan bahwa orang tuanya sebenarnya masih mampu membayar biaya kuliahnya di Politeknik Negeri Banyuwangi. Namun, dia tidak yakin kemampuan ekonomi orang tuanya bisa mencukupi kebutuhan lain, seperti kos, makan sehari-hari, buku-buku penunjang, dan penugasan.
“Untuk meringankan saya mencari beasiswa untuk membantu orang tua,” katanya.
Yesika mengaku sudah tahu tentang program Beasiswa BSI sejak dia masuk SMA. Sejak saat itu, dia sering memantau media sosial PT BSI untuk mengetahui informasi-informasi penting perusahaan, khususnya perihal beasiswa.
“Untuk PT Bumi Suksesindo saya berterima kasih karena telah mengadakan beasiswa ini. Dengan adanya beasiswa tersebut, kami, terutama saya, merasa terbantu. Terima kasih," cetusnya.
Sebagai informasi, berdasarkan World Top 20 Education Poll (dirilis oleh worldtop20.org), peringkat pendidikan Indonesia menempati posisi 67 dari 203 negara yang disurvei. Masih dari sumber data yang sama, tingkat kelulusan perguruan tinggi masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 19 persen.
Berdasarkan fakta tersebut, Roelly berharap program Beasiswa BSI dapat berkontribusi terhadap perbaikan kualitas pendidikan nasional dan mendorong kemajuan negara Indonesia.
“Semoga program ini bisa memberi kesempatan lebih besar dan lebih luas para bagi pemuda, khususnya Banyuwangi, untuk mengenyam pendidikan tinggi dan meraih cita-citanya,” ujarnya. (*)