Realitabanyuwangi.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng Banyuwangi, Jawa Timur, kini siap menangani patah tulang iga dengan teknik clipping costa. Teknik ini merupakan tindakan kuratif untuk menyatukan tulang iga yang patah melalui proses pembedahan dengan menggunakan plat.

Patah tulang iga adalah kondisi yang terjadi ketika tulang iga mengalami diskontinuitas atau patahan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti trauma karena kecelakaan, jatuh, atau pukulan.

Baca Juga : Perawatan Paliatif RSUD Genteng Solusi Tepat untuk Anda Pasien Penyakit Kanker

Pada penderita patah tulang iga, biasanya akan mengalami nyeri terutama saat bernapas. Hal ini diikuti dengan terbatasnya daya inspirasi/pernafasan sehingga proses pernapasan menjadi tidak adekuat. Bila proses ini terus berlanjut dapat berakibat fatal.

Tindakan operasi dengan teknik clipping costa dapat membantu pasien untuk cepat pulih dan segera beraktivitas kembali. Teknik ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di area tulang iga yang patah. Kemudian, plat akan dipasang untuk menyatukan tulang iga tersebut.

"Teknik clipping costa merupakan teknik yang modern dan minim risiko. Pasien akan lebih cepat pulih dan bisa beraktivitas kembali dalam waktu yang lebih singkat," kata dr. Adith Fileanugraha, SpB, dokter RSUD Genteng.

Saat ini RSUD Genteng, tambah dia, telah melayani operasi pemasangan Plat pada tulang Rusuk dengan tehnik Clipping Costa,dan akan membantu pasien cepat pemulihan dan segera beraktifitas Kembali.

"Kami berharap semoga kedepannya RSUD Genteng, semakin berkembang dan terus maju untuk memberikan pelayanan pada masyarakat Banyuwangi yang lebih sehat lagi," jelasnya. 

Senada Direktur RSUD Genteng, dr. Hj Siti Asiyah Anggraeni, MMRS, FISQua, mengatakan RSUD Genteng memiliki tim dokter dan tenaga medis yang profesional dan berpengalaman dalam menangani patah tulang iga. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan peralatan medis yang modern.

"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Banyuwangi," pungkasnya. (*)