Wajib Belajar 12 Tahun Dispendik Masif Jemput Bola

$rows[judul]

Realitabanyuwangi.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi, Suratno, terus masif terjun langsung ke masyarakat untuk mencarikan solusi jika ada kendala dalam dunia pendidikan. 


Pihaknya secara masif terus jemput bola menyisir pelajar atau murid yang mengalami kendala. Terlebih jika terkendala biaya, segera ditangani dan dituntaskan. Sehingga angka rata-rata sekolah semakin baik dan terus meningkatkan. 


Baca Juga : Inovasi Dispendik Banyuwangi Untuk Pendaftaran Sekolah


"Kami ada data-data pelajar yang kurang mampu yang berpotensi tidak bisa meneruskan sekolahnya. Dari data tersebut, kami kroscek dan akan disiapkan langkah-langkah lanjutan," katanya, Rabu (17/5/2023).


Menurut Suratno, Dinas Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan dan mengupayakan agar anak-anak yang rentan putus sekolah bisa kembali meneruskan pendidikannya.


"Kita menyasar kepada anak-anak yang rentan putus sekolah. Akan kita jemput untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya minimal setara pendidikan sekolah menengah atas (SMA)," tegasnya.


Selain menyasar anak-anak, Dispendik juga mengedepankan aksesibilitas pendidikan kepada masyarakat Banyuwangi. Dimana warga yang belum memiliki ijazah setara SMA, dilakukan pendekatan agar bisa mengikuti kejar paket.


"Kami memberikan kelonggaran bahkan kita mengafirmasi pada masyarakat yang selama ini belum memiliki ijazah setara SMA untuk kembali ke sekolah," ungkapnya.


Salah satunya dengan program Akselerasi Sekolah Masyarakat (AKSARA). Terobosan Dispendik ini bertujuan meningkatkan rata-rata lama sekolah.


Tujuan akhir yang ingin dicapai yakni mendorong percepatan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat yang belum menuntaskan masa studinya hingga tamat SMA.