Dinkes Sebut 17 Kasus Probable Omicron Ditemukan di Banyuwangi

$rows[judul]
Keterangan Gambar : Plt Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat. (Realitabanyuwangi.com).

Realitabanyuwangi.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi menyampaikan hasil sementara 20 sampel kasus Covid-19 yang diuji di laboratorium Surabaya.

Plt Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat menyebut, dari 20 sampel yang diuji, 17 orang diantaranya dinyatakan probable atau diduga terinfeksi Omicron dari hasil pengujian dengan metode S-gene Target Failure (SGTF).



Baca Juga : Kasus Covid-19 di Banyuwangi Kian Meningkat, Capai 942

"Dari 20 sampel itu 85 persen, 17 sampel menunjukkan probable Omicron dari hasil uji SGTF yang sudah keluar," jelas Amir saat dikonfirmasi, Senin (14/2).


Meski SGTF menunjukkan probable Omicron, Amir menjelaskan jika hasil tersebut belum dapat dikatakan terpapar virus yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini.


Dikarenakan masih tinggal satu pemeriksaan lagi setelah SGTF, yakni pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).


"Untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap lagi uji WGS. Hasilnya belum keluar," katanya.


Amir juga membeberkan jika kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan. Terhitung per 13 Januari 2022, kasus aktif bertambah 162 orang. "Jadi totalnya capai 947 kasus," sebutnya.


Beberapa pasien Covid-19 diantaranya dirawat di RSUD Blambangan sebanyak 16 orang dan RSUD Genteng satu orang.


"Sebagian besar tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup isolasi mandiri (isoman). Ada juga beberapa yang kita arahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet," ucapnya.


Oleh karenanya, ia mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dengan selalu menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, guna mengantisipasi Covid-19 varian Omicron.


"Saya kira penting untuk disampaikan ke masyarakat. Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Tapi kuncinya ada dua, pengetatan prokes dan vaksinasi," ungkapnya.


Amir juga meminta kepada masyarakat yang belum bahkan sudah mendapat vaksinasi sebanyak dua dosis agar mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, untuk kembali mendapatkan suntikan vaksin booster (dosis ketiga).


"Kita imbau kepada masyarakat terutama yang sudah vaksin primer baik dosis satu dan dosis duanya sudah lengkap, jika sudah enam bulan, silahkan ke faskes terdekat untuk mendapatkan vaksinasi booster," pungkasnya. (fid/qin)