Banyuwangi - Pada pertengahan Agustus, Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Banyuwangi bersama tim juri independen melaksanakan penilaian
lapang untuk kompetisi Jagoan Tani Banyuwangi 2024. Kegiatan ini melibatkan
penilaian terhadap 30 peserta terbaik yang telah melewati berbagai tahap
seleksi.
Tim juri yang terdiri dari Syaifuddin Mahmud (Radar
Banyuwangi), Jhon Eva Y (Ijen Geopark), Wahyu Hidayat, dan Triyan Febriandika,
S.Pd (Jagoan Indonesia) melakukan penilaian langsung ke lapangan.
Penilaian ini bertujuan untuk menilai kondisi usaha yang
dijalankan oleh peserta, yang mencakup berbagai sektor seperti tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan dari hulu hingga hilir
(olahan).
"Penilaian lapang sangat penting untuk melihat secara
langsung kondisi eksisting usaha peserta. Kami memeriksa berbagai aspek mulai
dari proses produksi hingga pemasaran," ujar Arief Setiawan, Kepala Dinas
Pertanian dan Pangan Banyuwangi.
Usaha yang ditampilkan oleh 30 peserta Jagoan Tani 2024
sangat bervariasi dan inovatif. Tim juri mengapresiasi keberagaman dan kualitas
usaha yang dipresentasikan.
"Semua peserta menunjukkan usaha yang sangat
membanggakan dan prospektif. Memilih yang terbaik menjadi tantangan karena
hampir semuanya menunjukkan kinerja yang sangat baik," tambah Arief.
Proses penilaian melibatkan berbagai tahapan, mulai dari
penjaringan awal, seleksi proposal, verifikasi lapang teknis, mentoring, hingga
pitching online.
"Kami melakukan penilaian yang cermat terhadap setiap
aspek, termasuk rintisan usaha, proses produksi, manajemen keuangan, inovasi
produk, penggunaan teknologi, serta pemberdayaan dan penyerapan tenaga
kerja," jelas Arief.
Kompetisi Jagoan Tani Banyuwangi bertujuan untuk mendukung
dan mempromosikan pertanian berkelanjutan di daerah ini. Dengan penilaian yang
teliti, diharapkan peserta dapat meningkatkan usaha mereka dan berkontribusi
pada pengembangan sektor pertanian di Banyuwangi.
Arief Setiawan mengungkapkan harapan agar Jagoan Tani
Banyuwangi tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mendorong inovasi
dan pengembangan usaha di bidang pertanian. "Kami ingin semua peserta
dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di
Banyuwangi," tutup Arief.
Dengan demikian, Jagoan Tani Banyuwangi 2024 diharapkan
dapat menghasilkan pelaku usaha pertanian yang unggul, berinovasi, dan
berkelanjutan, serta dapat menjadi contoh bagi pengembangan pertanian di
wilayah lain.